LIPUTAN-86.COM, PASANGKAYU — Guna mewujudkan Ketahanan pangan (Ketapang) yang telah di programkan oleh pemerintah di wilayah Kabupaten Pasangkayu, Komandan Kodim 1427/Pasangkayu, Letkol Czi Dony Siswanto,di dampingi Pasi Ter, Kapten Inf Ismail, Danramil Letda Inf Andi Malik bersama Babinsa Serda Fahril. turun langsung ke lokasi dalam rangka meninjau demplot tanaman jagung, tepatnya di Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu. Rabu (20/03/2024). Hal tersebut di laksanakan untuk memastikan kesuburan demplot tanaman jagung yang telah di canangkan.
Pada kesempatan itu, di areal lahan demplot tanaman jagung, Dandim 1427/Pasangkayu, menjelaskan bahwa lahan yang di siapkan untuk Demplot tanaman jagung untuk Ketahanan pangan seluas 2 Ha.
“ Luas Lahan ini kami persiapkan sekitar 2 Ha, dan telah ditanami jagung jenis Pioner P 21 dengan usia Tanan 45 hari, dan setelah saya melihat bahwa pertumbuhan tanaman jagung ini terlihat lebih subur jika dibandingkan dengan tanaman jagung tanpa menggunakan Pupuk Biojitu,” ujar Letkol Czi Dony Siswanto. Lanjut Pak Doni menuturkan, ” Sehingga Lahan demplot tanaman jagung ini bisa menjadi fokus utama sebagai model percontohan dalam penerapan penggunaan pupuk organik Biojito, dan ini akan menjadi praktik pertanian berkelanjutan dengan harapan dapat memberikan dorongan signifikan terhadap hasil produksi jagung di wilayah Kabupaten Pasangkayu,” sebutnya. .
Menurutnya, peningkatan produksi jagung tidak hanya menjadi kebutuhan ekonomi lokal tetapi juga mendukung ketahanan pangan nasional.
Dandim menegaskan bahwa keterlibatan aktif Kodim dalam upaya ini adalah bagian dari komitmen Korem 142/Tatag melalui Satuan Jajarannya untuk mendukung pembangunan melalui sektor pertanian.
” Oleh karena itu kami mengharapkan agar langkah – langkah yang diambil oleh Satuan jajaran Korem 142/Tatag, Kodim 1427/Pasangkayu dapat menjadi inspirasi bagi petani jagung di daerah lainnya untuk mengadopsi pengolahan serupa dalam meningkatkan produksi pertanian dan mendukung kesejahteraan para petani, ” Pungkasnya (*)